Ceking Terrace Tegallalang



                                                                                       sumber:https://www.pinterest.ca/pin/563653709613843889/                                               


      Cheers! Have a good day everybody. Ini adalah pengalaman penulis ketika bepergian ke tempat wisata yang cukup terkenal di dekat tempat tinggal penulis. Waktu tempuh yang diperlukan untuk ke tempat ini hanya 15 menit dengan mengendarai sepeda motor. Berhubung ingin melihat sunrise jadi penulis berangkat pukul 6 pagi bersama salah seorang teman sebut saja Ayu.

    Berbekal jaket karena daerah disini cukup dingin, akhirnya sampai di tempat ketika langit masih remang-remang. Sejuk, udara pagi masih segarnya, ketika bernafas dan berbicara asap akan keluar dari hidung juga mulut hingga mengepul saking dinginnya. Memilih tempat duduk lalu menikmati suasana sambil ngobrol adalah hal yang patut disyukuri kala itu dibanding sekarang yang tidak boleh kemana-mana karena social distancing. 


    Penulis sering melewati tempat ini saat naik bemo untuk ke sekolah, namun belum penah sekalipun benar-benar datang kesini. Padahal tempat wisata ini dikenal oleh tamu domistik maupun mancanegara. Banyak juga postingan bule yang datang kesini di Instagram. Tentu saja nama tempat ini dicantumkan yakni "Tegallalang Rice Terrace" orang yang tinggal dekat sini biasa menyebutnya Ceking yang terletak di Kecamatan Tegallalang.


    Ceking sendiri merupakan terasering sawah dengan sistem pengairan subak yang bersifat tradisional. Daya tarik utamanya tentu dari panoramanya, sering terlihat photographer bule membawa kamera yang jumlahnya lebih dari satu, ya tentu saja ingin mengabadikan pemandangan yang menakjubkan sekali seumur hidupnya. Terlebih ceking sering dijadikan tempat Pre-wedding oleh turis mancanegara bahkan tempat syuting film lokal.

    Tentu wisata ini banyak dikunjungi karena mudah dijangkau oleh wisatawan. Ceking sendiri terletak di jalan utama, aksesnya mudah karena jalanan sudah aspal dan tidak berbatu atau bentuk lumpur. 
Saat ingin kesini kita bisa memakai Google maps atau  mengikuti petunjuk jalan yang sangat memadai. Tempat parkir sudah tersedia, untuk motor, mobil bahkan bus-bus besar. Bahkan sering sekali setengah badan jalan habis untuk parkir mobil dan motor. Masuk ke Ceking sendiri tidak ada bayar tiket masuk, pengunjung biasanya hanya membayar parkir. Kalaupun tukang parkir tidak ada ketika pagi hari ataupun menjelang sore, berarti mengunjungi tempat ini tidak dikenakan biaya apapun.

   
Seiring berjalannya waktu banyak fasilitas-fasilitas menarik yang mendukung tempat wisata ini berkembang. Salah satunya swing atau berayun diantara persawahan dan pohon kelapa disini. Swing ini dikelola oleh orang lokal untuk dijadikan usaha dan dikenakan tarif per orang. Ini akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi pengnjung, karena swing adalah hal yang baru. 

    Jalan di persawahan ini juga cocok dijadikan tempat tracking untuk berolahraga ataupun sekedar jalan-jalan menikmati panorama melewati pematang sawah. Saat lelah berjalan-jalan maupun berfoto, sudah tersedia restoran dan cafe-cafe sepanjang tempat wisata ini yang disediakan untuk pengunjung ketika ingin beristirahatCafe disini sangat bagus, dikelola oleh pengusaha lokal yang tentu pelayanannya sangat ramah. Tak hanya menyediakan makanan lokal tapi ada juga makanan khaas negara lain seperti pizza, gelato, juga spagheti. Banyak variasi makanan dan minuman sehingga pengunjung meimilki banyak pilihan. Sambil duduk pengunjung sepuasnya dapat berfoto dan menikmati panorama sambil makan dan minum.
Tegalalang Rice Terrace | How To Make The Most Out Of This Place - Miss Nauti Tales
sumber : https://id.pinterest.com/pin/855754366684826812/

    Ketika akan pulang dari jalan-jalan, pengunjung tidak perlu pusing-pusing mencari tempat membeli oleh-oleh karena sepanjang jalan utama banyak pedagang lokal yang menjual cinderamata seperti gantungan kunci, baju pantai, dress pantai, kamben bercorak, juga tak kalah populer tas dari anyaman yang sedang booming saat ini.

     Setelah menghabiskan waktu menonton sunrise dan ngobrol kesana kemari, penulis pun pulang dan tidak lupa mengabadikan momen tersebut kala itu. See you in the other moment guys, xoxo.

Komentar